Ya..Akan Selalu Kupegang..

Only close to God I'm calm,, of Him is my salvation

Minggu, 01 April 2012

Aku, Kamarku, dan Percakapan Sore itu...

Hah…aku terduduk, tertegun..diatas kasurku yg keras, dalam kamar seluas 2x3 meter ini. Ibu itu melintas dan menyapa kecil. “Heiii…adek yg kemarin…”, sapanya padaku. “Ehh..ibu, kataku. Aku terkejut ditengah aku sedang kerepotan memegang susu dan roti yg baru saja kubeli untuk sarapan pagi ini.
Aku bertemu lagi dengan ibu itu. Ntah kenapa aku bisa bertemu lagi dengannya. Ibu itu hanya berlalu. Sepertinya dia sedang terburu-buru.
 Wanita itu ,seorang ibu setengah tua, aku tak kenal siapa dia, tak juga tahu siapa namanya. Tapi sepertinya dia dosen dikampusku. Dia tiba2 datang memegang  pipiku yang memerah dan rambutku yg kugulung dengan jepitan kecil berwarna kuning di kursi kayu depan gedung administrasi kampusku sore-sore, seminggu yg lalu. Dia lihat aku duduk tertunduk melihat sebuah foto di ponselku. Pertemuan itu singkat, hanya 15 menit, tapi rasanya masih terngiang ditelingaku setiap ucapan ibu yang menghampiriku itu. Dia duduk didepanku, sambil tersenyum dia menyapaku, “boleh ikut duduk disini dek? Saya lagi nunggu jemputan, hehehe..” “Silahkan ibu”, kataku. Mungkin dia memperhatikanku, dia bertanya, “Kenapa menangis dek?” Lagi sedih ya? Pasti lagi ada masalah ya? aku terkejut…dia ikut melihat foto-foto yg ada dalam ponselku.
“Boleh ibu bilang sesuatu?”, tanyanya padaku. “Iya bu? Mau bilang apa?” tanyaku polos. Sama sekali tak ada rasa curiga dan takut melihatnya. Mungkin karena kupikir, dia adalah dosen. Wajahnya juga sangat terasa ke-ibu-annya.
“Ibu lihat kau cantik, kayaknya pinter lagi. Kulitmu terang, meskipun tak terlalu putih dan juga tak terlalu hitam. Tapi kenapa ibu kok melihat keseluruhan dirimu rasanya gelap ya? Muram dan kusam”. “Ahh..ibu”, kataku sambil tersenyum kecil sambil mengusap air mata yang tersangkut diujung mataku. “Mungkin karna ini udah sore kali bu?”, Kataku. “Ngga, sini dek, ibu lihat sepertinya kau punya masalah…sepertinya cukup sulit. Dan adek sendiri juga kesulitan buat melewatinya. Jarang-jarang ada yang duduk disini seperti kamu ini. Ngga coba berbagi? Atau ceritakan ke orang tua atau saudaramu? Sahabatmu mungkin?”, katanya.
Hahahahaha…aku tertawa dalam hati, “Ibu ini sok tahu”, pikirku. “Ngga bu, saya ngga apa-apa. Cuma mau cari angin, rumah saya dibalik pintu kecil itu. Dan saya sering juga kok duduk sendiri disini. Cuma rindu aja sama orang-orang yg ada di foto ini. Hehehehehe…”, Kataku.
“Ya sudah, kalo begitu, kalau ngga mau berbagi, bagi ke Tuhan aja. Kalau dengan menangis bisa buat lega, ya ngga apa-apa”. “Iya ibu, hehehehe…saya permisi dulu, sudah sore, mau balik kekosan dulu”, kataku karna tak mau memperpanjang obrolan kami. Tak lama aku pergi meninggalkan ibu itu.
Ntah kenapa perkataan singkat dari ibu itu terus terngiang dikepalaku. Sok tahu, sok peramal, tapi memang benar. Ibu benar, aku lagi sakit bu. Sakit, sakittt…sekali. Seperti benang kusut masalah itu dalam batinku sekarang. Sudah lama sekali, tapi tak bisa mengobatinya. Hampir gila aku mencoba melepaskannya. Tapi tetap saja perih rasanya. Saat-saat ini lah puncaknya.
Masalah itu, hahahahahahaha…aku tertawa, miris lihat wajahku dalam cermin.  Lelah sekali. Air mata pun seperti akan mengering. Kenapa harus aku ya Tuhan…???
Mengurung diri dalam kamar sempit ini, coba untuk menutup mata dan terus tidur, berharap saat aku bangun, ini semua hanya mimpi. Ternyata…hahahahahahaha…ini benar aku, dengan kusut yg kubawa dalam genggaman dan pelupuk mataku.
Kucoba keluar, bertemu dengan orang, senyum dan tawa orang-orang itu sejenak melupakanku dari masalahku. Tapi tetap, sesak rasanya. Namun saat kembali kekamar ini? Lagi-lagi, “dia” gerogoti kepalaku. Arrrggghhhh……Aku ingin pulang….
Sakit ini, kenapa harus aku? Kenapa harus gerogoti aku? Sepertinya masalah ini lebih besar dari kemampuanku, Jiwaku rasanya mengecil, kusut dan sesak. Menyesal? Terlambat. Namun inilah yg harus kuhadapi nanti. Tak mungkin kalian tahu, cukuplah hanya aku dan Tuhanku…sampai aku menemukan tempat yang nyaman untuk sandarkan kepala dan tubuhku nanti.